Perayaan Hari Raya Enam merupakan tradisi yang masih eksis sampai saat ini di beberapa kecamatan di Kabupaten Kampar. Hari Raya Enam atau yang biasa disebut Rayo Onam atau Raya Ziarah oleh masyarakat Kampar ini dilaksanakan setelah berpuasa selama enam hari di bulan Syawal, yang diawali dengan Salat Subuh berjemaah, berziarah ke makam keluarga, dan bersilaturahmi dengan keluarga serta sanak saudara.
“Tradisi ziarah kubur dan merayakan Hari Raya Enam, dan makan bajambau yang merupakan tradisi turun-temurun dari masyarakat desa Pulau Jambu kecamatan Kampar,” ujar Taufiq.
Taufiq juga mengungkapkan rasa syukur bertemu masyarakat, bisa berziarah dan makan bajambau bersama seluruh masyarakat desa Pulau Jambu.
“Ziarah kubur, dan merayakan Hari Raya Enam serta makan bajambau kesan religinya sangat tinggi. Dengan adanya tradisi masyarakat Pulau Jambu perantau pulang ke kampung merayakan Hari Raya Enam yang setiap tahunnya dilaksanakan,” kata Taufiq.
Dalam kesempatan ini, Taufiq juga mengajak seluruh masyarakat Pulau Jambu untuk selalu menjaga silaturahmi serta semangat kebersamaan sesama warga Pulau Jambu, baik yang di kampung maupun yang di perantauan.
“Mari kita jadikan tradisi hari Raya Enam ini untuk memperkuat nilai-nilai kebersamaan antara sesama warga Pulau Jambu, baik yang di kampung maupun yang di perantauan,” pungkas Taufiq.
Untuk diketahui, setelah melaksanakan kegiatan ziarah kubur dan makan majambau, kegiatan Hari Raya Enam ini juga diisi dengan pemberian santunan anak yatim dan piatu yang akan dilaksanakan pukul 13.30 WIB di halaman Masjid Jamiatul Huda desa Pulau Jambu.
canggihnews.com