Kolom abu teramati mencapai lebih kurang 1.000 meter di atas puncak gunung, yang memiliki ketinggian sekitar 2.584 meter di atas permukaan laut.
“Kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal condong ke arah barat laut,” ujar Kepala Pos Pengamat Gunung Lewotobi Laki-laki, Herman Yosef Mboro, dalam keterangan sore ini.
Herman melanjutkan, gunung setinggi 1.584 meter di atas permukaan air laut (mdpl) kembali meletus sekira pada pukul 15.17 Wita.
Pada erupsi kedua, tinggi kolom abu teramati juga lebih kurang satu kilometer di atas puncak, dengan ketinggian yang sama, yaitu sekitar 2.584 meter di atas permukaan laut.
Kolom abu yang teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal condong ke arah barat laut.
Erupsi kedua ini terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 7.4 mm dan durasi lebih kurang 2 menit 10 detik.
Herman juga melaporkan, pada periode antara pukul 06.00 Wita hingga 12.00 Wita, gunung yang terletak di Kabupaten Flores Timur, NTT ini mengalami 4 kali letusan.
Letusan tersebut memiliki amplitudo antara 7.4-29.6 mm, dengan durasi gempa yang bervariasi antara 578-1830 detik.
Selain itu, terjadi tiga kali gempa embusan dan dua kali gempa tektonik lokal.
Herman menambahkan, hingga saat ini, status Gunung Lewotobi Laki-laki berada di level IV atau awas.
Oleh karena itu, warga diimbau untuk tidak melakukan aktivitas apa pun dalam radius tujuh kilometer dari pusat erupsi, serta sektoral sembilan kilometer pada arah barat daya hingga barat laut.(kompas.com)